Jenis Tuna Apa yang Digunakan dalam Makanan Kucing?

Pin
Send
Share
Send

Makanan hewani berbahan dasar tuna menghasilkan sekitar 5 persen dari makanan hewani kalengan, dan ada banyak formulasi. Daging otot gelap, produk sampingan, protein ikan yang diubah secara kimiawi, dan bahkan spesies tuna yang terancam punah digunakan dalam makanan kucing.

Daging Otot Gelap

Daging otot gelap, juga dikenal sebagai daging darah, menyumbang sekitar 12 persen tuna yang ditangkap untuk menghasilkan makanan kaleng, dan itu bahan utama makanan hewan berbasis tuna. Daging darah memiliki rasa yang kuat yang mungkin menarik bagi kucing, tetapi daging darah umumnya dipotong dari tuna pengalengan, karena permintaannya yang kecil di pasar makanan manusia. Bergantung pada kelas makanan kucing, daging otot mungkin atau mungkin tidak setingkat manusia.

Protein Ikan Hidrolisat

Hidrolisat protein ikan adalah protein ikan yang dipecah melalui proses kimiawi untuk mengubah ikatan peptida kimiawi protein. Industri menyukai proses ini karena sederhana dan murah serta menciptakan produk yang stabil dengan komposisi dan fungsi kimiawi yang bervariasi. Namun, produk yang diubah secara kimiawi tersebut memiliki integritas nutrisi yang terbatas dan sangat asin. Oleh karena itu, mereka umumnya digunakan dalam penambah rasa dan makanan hewan.

Tuna sirip biru

Kontroversi seputar penggunaan tuna sirip biru yang terancam punah dalam beberapa makanan kucing. Perusahaan Mars menerima kritik dari Greenpeace dan organisasi lain atas penggunaan makanan kucing rasa tuna sirip biru. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk hanya menggunakan ikan yang bersumber secara berkelanjutan pada tahun 2020 dan secara bertahap menghentikan makanan rasa tuna sirip biru, menggantikan dengan produk rasa albacore. Anggota Greenpeace Willie Mackenzie menjawab bahwa tuna sirip biru mungkin punah pada tahun 2020 dan kemajuan yang lebih cepat harus dibuat.

Produk sampingan

Karena daging otot putih tuna adalah bagian ikan yang paling dicari, banyak bagian yang dianggap sebagai produk limbah, yang juga dikenal sebagai produk sampingan. Ini termasuk kulit, tulang, lemak, organ dan bagian lain dari ikan yang tidak dibutuhkan. Meskipun bagian ikan ini memang mengandung protein dan lemak, namun tidak memiliki nilai komersial. Oleh karena itu, mereka digunakan untuk membuat produk lain termasuk minyak ikan, tepung ikan, pupuk, agar-agar dan makanan hewan. Secara umum, makanan dengan produk sampingan kurang sehat dibandingkan yang tidak.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Berbahaya untuk Kucing! 5 Makanan yang tidak Boleh Dimakan Kucing Peliharaan (Juli 2024).

uci-kharkiv-org