Apa Penyebab Burung Mengalami Kejang?

Pin
Send
Share
Send

Kejang adalah perilaku tidak disengaja yang disebabkan oleh lonjakan singkat aktivitas listrik otak yang tidak normal. Jika kejang menyertai kejang, burung bisa jatuh dari tempat bertenggernya, mengepakkan sayapnya tak terkendali, bersuara dalam jeritan tertekan atau kehilangan kesadaran.

Kekurangan Gizi atau Malnutrisi

Dehidrasi, gula darah rendah dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan kejang pada unggas. Seringkali kejang berhenti setelah masalah nutrisi ini diobati. Sayangnya, menentukan akar penyebab kekurangan tersebut mungkin tidak sesederhana hanya menjaga persediaan air bersih dalam jumlah yang cukup atau mengevaluasi kembali rencana diet saat ini. Dalam beberapa kasus, ini mungkin merupakan gejala dari masalah mendasar yang lebih dalam, termasuk diabetes. Sementara itu, kekurangan vitamin D bisa berhubungan langsung dengan kelainan pada kelenjar uropigial yang sering kali disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Kelenjar uropigial yang tidak berfungsi, juga dikenal sebagai kelenjar minyak atau preen, dapat menyebabkan kejang serta metaplasia kelenjar atau hiperkeratosis.

Trauma dan Stres

Gegar otak atau trauma kepala yang tidak disengaja lainnya dapat menyebabkan burung mengalami kejang. Cedera ini sering terjadi pada burung yang menderita night fright, yang merupakan episode teror yang tiba-tiba dalam kegelapan saat mereka berusaha melarikan diri dari kandangnya tetapi tidak berhasil. Penerbangan panik di dalam kandang dapat menyebabkan sayap terluka, bulu darah rusak dan trauma kepala. Beberapa jenis unggas cenderung mengalami serangan stres; yang lain menderita kejang yang disebabkan oleh stres hanya jika mereka tidak dikeluarkan dari kandang dan ditangani secara teratur. Meskipun lingkungan bebas stres ideal untuk semua burung, lingkungan ini terutama penting bagi mereka yang rentan terhadap ketegangan.

Paparan Beracun

Keracunan logam berat, seringkali seng atau timah, sering terjadi pada burung peliharaan yang lebih suka mengunyah barang yang tidak pantas, terutama jeruji sangkar logam, karena kekurangan mineral, depresi, atau kebosanan. Selain melalui logam berat, burung dapat menemukan racun melalui berbagai makanan, bahan kimia rumah tangga dan tanaman, serta produk tembakau. Terlepas dari bagaimana seekor burung diperkenalkan dengan racun tertentu, gejala keracunan nonspesifik termasuk tremor, diare, sesak napas, kejang dan kematian mendadak.

Kerusakan Neurologis

Burung beo mungkin menunjukkan tanda-tanda neurologis seperti kejang atau jatuh dari tempat bertengger jika ia menderita penyakit dilatasi proventrikular, yang merupakan penyakit mematikan dan mematikan yang menyerang sistem saraf pusat. Aspergillosis adalah penyakit pernafasan yang terlihat terutama pada unggas. Ini disebabkan oleh jamur Aspergillus. Penyakit ini bisa muncul sebagai penyakit akut atau kronis; gejala pernapasan adalah yang pertama kali terjadi. Jika ada komponen dari sistem saraf pusat yang terlibat dengan penyakit tersebut, burung mungkin mengalami tremor, gaya berjalan goyah, kejang atau kelumpuhan.

Penyakit atau Gangguan

Penyakit hati stadium akhir, ketika racun telah menumpuk secara signifikan di aliran darah, menyebabkan burung menunjukkan tanda-tanda sistem saraf pusat seperti disorientasi dan kejang. Demikian pula penyakit metabolik seperti hipokalsemia atau hiperglikemia dapat menyebabkan burung mengalami kejang.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: ANDA TAU??? PENYEBAP Kematian Burung Murai Batu Secara Mendak DAN TIBA-TIBA??? (Mungkin 2024).

uci-kharkiv-org