Apa Bahaya Kotoran Kucing di Sekitar Bayi?

Pin
Send
Share
Send

Kotoran kucing bukanlah sesuatu yang harus dilakukan oleh siapa pun, tetapi bayi sangat berisiko terkena penyakit terkait. Baik bayi Anda dalam perjalanan atau sudah di rumah, pantau dengan cermat interaksi Anda dan dia dengan kucing dan kotak kotorannya.

Bahaya Anak yang Belum Lahir

Kotoran kucing dapat mengandung parasit tertentu yang menyebabkan kondisi yang disebut toksoplasmosis. Kemungkinan besar Anda sudah mendapatkannya dan mengalami sedikit atau tidak ada efek buruk, seperti kebanyakan orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Tetapi jika Anda tertular dari kontak saat Anda hamil, itu dapat menginfeksi bayi Anda yang belum lahir dan menyebabkan komplikasi serius, seperti cacat mental. Untuk alasan ini, dokter menganjurkan agar wanita hamil tidak membersihkan kotak kotorannya jika memungkinkan — jika Anda tidak punya pilihan, gunakan sarung tangan saat melakukannya dan rajin cuci tangan setelahnya.

Gejala dan Diagnosis

Sayangnya, tanda-tanda toksoplasmosis pada bayi mungkin tidak muncul dengan sendirinya selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, sehingga sulit untuk mendiagnosis penyakit secara dini. Mereka mungkin termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, penyakit kuning, berat badan lahir rendah, gangguan pendengaran, kejang dan banyak lagi. Gejala-gejala ini dengan sendirinya memerlukan perjalanan ke dokter, yang mungkin memeriksa bayi Anda untuk toksoplasmosis. Toksoplasmosis adalah kondisi seumur hidup, dan kondisi yang memerlukan salah satu dari banyak jenis perawatan, tergantung pada pengaruhnya terhadap tubuh dan pikiran.

Introduksi

Kucing rumahan pada umumnya sangat bersih, jadi Anda tidak perlu mencegah kontak antara kucing dan bayi Anda. Faktanya, memperkenalkan keduanya saat Anda membawa Baby pulang bisa membantu kucing Anda menyesuaikan diri dengan adik barunya. Meskipun kucing Anda tidak selalu membawa bakteri, kotoran, atau parasit dalam jumlah yang berbahaya di tubuhnya, Anda harus selalu memantau interaksinya dengan bayi Anda, jika dia secara tidak sengaja terlalu dekat — kucing yang suka diemong dapat menyulitkan bayi bernapas.

Parasit dan Lainnya

Toxoplasma gondii bukan satu-satunya parasit yang dapat hidup di kotoran kucing, jadi sebaiknya jauhkan bayi dari kotak kotorannya. Seorang bayi tidak tahu bahwa ia tidak boleh bermain-main di tandu atau menyentuh kotorannya, dan hal itu dapat membuatnya terjangkit apa yang oleh sains disebut sebagai penyakit zoonosis. Ini adalah penyakit yang menyebar dari hewan ke manusia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang belum berkembang — seperti bayi — sangat rentan tertular penyakit seperti infeksi bakteri dan cacing. Cacing gelang dapat menyebabkan iritasi mata atau kebutaan, sedangkan cacing tambang — yang dapat menginfeksi anak Anda dari kontak kulit dengan kotoran — membuat ruam dan iritasi kulit. Secara alami, gejala seperti ini membutuhkan perhatian medis apa pun penyebabnya. Jika dokter Anda menentukan bahwa infestasi parasit adalah penyebabnya, dia akan meresepkan obat anti-parasit yang sesuai.

Pengawasan dan Pengajaran

Anda tahu bahwa Anda harus selalu mengawasi bayi Anda, dan ini terutama berlaku jika Anda memiliki kucing di rumah. Meskipun kucing Anda kecil kemungkinannya menularkan penyakit zoonosis terkait tinja melalui kontak, ia dan bayi Anda mungkin tidak tahu bagaimana harus bersikap berdekatan. Dan tentu saja, jika kotak pasir berada di suatu tempat di mana bayi Anda dapat mengaksesnya, pertimbangkan untuk memindahkannya ke tempat yang tidak dapat dia jangkau.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: CARA CEPAT MELATIH KUCING BUANG AIR DI WC DALAM 12 HARI!!! (Juli 2024).

uci-kharkiv-org